PERGELARAN wisata sejuta pesona Banyuwangi Festival (B-Fest) kembali digelar. Ajang tahunan yang telah digelar sejak 2012 itu menyuguhkan beragam potensi wisata daerah mulai dari seni, budaya, olahraga, hingga kearifan lokal.
Tahun ini, sebanyak 38 event akan dimainkan, termasuk parade kostum suku asli Banyuwangi, Tanah Using, dalam Bayuwangi Ethno Carnival (BEC), yang tahun ini masuk kalender wisata nasional Kementerian Pariwisata.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai ajang B-Fest tidak hanya sekadar promosi pariwisata, tetapi juga memotivasi masyarakat membangun potensi daerah mereka.
“Kami juga ingin memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah,“ ujar Azwar dalam peluncuran kalender event B-Fest 2015 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Sabtu (28/2).
Motivasi tersebut, lanjut dia, telah diaplikasikan pada Januari lalu dalam Festival Toilet Bersih untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan toilet dan lingkungan dengan melibatkan pelajar, santri, tokoh agama, wisatawan, hingga pengelola.
Pada tahun ini, B-Fest juga menampilkan karya batik Banyuwangi dalam ajang Indonesia Fashion Week 2015. Dari B-Fest, Azwar berharap pendapatan masyarakat di Banyuwangi meningkat.Berdasarkan catatan, pendapatan per kapita di Banyuwangi pada 2010 sebesar Rp14,97 juta dan meningkat menjadi Rp25,5 juta pada 2014.
Beberapa agenda rutin yang menarik dari B-Fest tahun ini, yakni International Tour de Banyuwangi Ijen yang digelar 6-9 Mei, Beach Jazz Festival (12 September), International Surfing Competition (25-27 September), dan Festival Gandrung Sewu (26 September).
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sejalan untuk mendongkrak popularitas Banyuwangi di mata internasional melalui festivalnya, Kemenpar juga turut mendukung empat aspek, antara lain pemasaran dan kerja sama dengan sekolah tinggi pariwisata untuk membantu studi wisata bahari.
Selain itu, lanjut Arief, pihaknya juga membantu menjadikan Banyuwangi sebagai sektor pemimpin destinasi wisata, setidaknya di lingkup nasional, serta endorsement dengan menjual nama Banyuwangi dalam Great Bali.
“Saya menggunakan istilah endorsement dengan Great Bali karena jujur Bali jauh lebih dikenal bahkan daripada nama Indonesia sendiri. Jadi ini merupakan strategi yang bagus untuk menjual pariwisata Banyuwangi, ditempel saja dengan Bali,“ jelasnya. (S-3) Media Indonesia, 2 Maret 2015 Halaman 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar