Selasa, 30 September 2014

Putra Putri Batik Nusantara Unjuk Bakat

PARA finalis Putra Putri Batik Nusantara 2014 unjuk kemampuan mereka di malam bakat yang diadakan pada Jumat (26/9) malam di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Sebanyak 28 fi nalis tampil dengan kostum yang merepresentasikan daerah asal mereka serta membawakan berbagai jenis kesenian tradisional seperti tarian, atraksi pencak silat, nyanyian, dan berlakon drama.

Dalam penampilan itu, ke-28 fi nalis tersebut dibagi menjadi empat kelompok, yaitu Jelamprang, Kawung, Parang, dan Truntum, yang merupakan nama-nama motif batik. Seusai membawakan jenis-jenis kesenian, mereka mendapatkan pertanyaan dari para juri.

Jumat, 26 September 2014

Memukau Dunia dengan Lenggok Nusantara

Dengan meramu keindahan berbagai tarian Nusantara, kelompok seni budaya Gantari Gita Khatulistiwa berhasil menggondol kemenangan di ajang World Championship of Folklore 2014. “LIMA, enam, tujuh, delapan,“ ucap Jihan Maghfira Nasery, kepada tujuh temannya. Gadis 16 tahun itu sedang melatih gerakan tari Indang asli Minang. Minggu (14/9) itu, kelompok seni budaya Gantari Gita Khatulistiwa (GGK) tengah menggelar syukuran kemenangan mereka di ajang internasional World Championship of Folklore 2014.Jihan dan teman-temannya merupakan salah satu tim yang menjadi peserta di ajang yang berlangsung pada 21-31 Agustus lalu itu.

Sabtu, 20 September 2014

Tarif Pesawat Segera Naik 10%

Maskapai tertekan oleh harga avtur yang mahal, depresiasi nilai tukar rupiah, dan nilai impor suku cadang yang tinggi. Tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara dinilai terlalu mahal untuk penerbangan murah. PEMERINTAH mela lui Kementerian Per hubungan (Kemenhub) akan menaikkan tarif moda transportasi angkutan udara sebesar 10% pada September 2014. “Mudah-mudahan bulan ini (aturannya) keluar,“ kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubung an Djoko Murjatmodjo seusai acara pameran transportasi Indonesia di Gedung SMESCO, Jakarta, kemarin.

Senin, 01 September 2014

Gerobak Sapi Menjejak Mal dan Hotel

SALAH satu sarana angkutan barang atau kargo yang pernah berjaya di Daerah Istimewa Yogyakarta ialah gerobak sapi. Namun, kini keberadaannya semakin tersisihkan. Bahkan nyaris tidak ada lagi yang menggunakannya sebagai sarana angkutan barang. Fungsi gerobak sapi kini sudah tergusur oleh ‘gerobak peminum solar’--truk atau pikap--yang mampu mengangkut barang lebih banyak dan lebih cepat.

Namun, setelah beberapa kali festival gerobak sapi diselenggarakan, sarana angkutan tradisional itu kembali diminati. Pesanan pembuatan gerobak sapi terus mengalir. Hanya, fungsinya bukan lagi sebagai sarana transportasi, melainkan sebagai klangenan (kegemaran) semata.